Apakah Neraka Turki Benar-Benar Ada?
BARCA NEWS -- Galatasaray, Fenerbahce, Besiktas dan Trabzonspor adalah sejumlah nama rival yang pernah dihadapi Barcelona di Turki. Dan Blaugrana, julukan bagi Barcelona, terakhir kali bermain di Turki pada fase grup Liga Champions musim 2002/2003 saat mengalahkan Galatasaray 2-0.
Barcelona kini kembali bermain di Tanah Turki. Barcelona akan memperebutkan tiket perempat final Liga Europa dengan menghadapi Galatasaray di leg kedua di Stadion Nef pada Rabu (17/3/2022) malam waktu setempat. Hasil imbang 0-0 di leg pertama di Camp Nou membuat pertandingan terbuka lebar.
• Barcelona Telepon Mohamed Salah, Responnya Sangat Positif
Blaugrana hari ini kembali ke Turki setelah 20 tahun berlalu. Tetapi, apakah ‘Neraka Turki’ benar-benar ada?
• Jumat Depan, Mbappe Akan Tanda Tangan Kontrak
• Xavi: Mbappe Hanyalah Sebuah Hipotesis
Seperti dikutip dari Sport, Barcelona telah bertemu sebanyak 15 kali melawan tim Turki. Rinciannya yakni sembilan melawan Galatasaray serta dua kali melawan Fenerbahce, Besiktas dan Trabzonspor.
Hasil pertandingan keseluruhan adalah sembilan kemenangan, tiga seri dan tiga kekalahan. Barcelona mencatatkan 60% kemenangan dengan torehan 30 gol dan kebobolan 12 gol.
• Oligarki Rusia Berniat Beli Barcelona dan Real Madrid
• Barcelona Sudah Bulat Ingin Dembele Pergi dari Camp Nou
Namun, catatan tersebut menjadi seimbang jika melihat hasil pertandingan Barcelona di laga tandang di Turki. Catatannya menjadi tiga kemenangan, dua seri dan tiga kekalahan. ‘’Persentase kemenangan Barcelona di Turki hanya sebesar 37,5%, dengan tujuh gol dan enam kebobolan,’’ sebut laporan Sport.
Catatan tersebut menjadi bukti bahwa ‘Neraka Turki’ benar-benar ada bagi Barcelona. Dalam head to head lawan Galatasaray, Barcelona meraih lima kemenangan, tiga imbang, dan sekali kalah. Di markas Galatasaray, Barcelona membawa pulang dua kemenangan, dua seri dan satu kekalahan.
• Dani Alves Sarankan Mbappe Jangan Jadi Pesepak Bola
Dalam dua laga tandang pertama ke markas Galatasaray, Barcelona dipaksa pulang tanpa membawa kemenangan yakni imbang 0-0 dan kalah 1-2. Tapi, dalam dua laga terakhir di kandang Galatasaray, Barcelona mampu mencuri dua kemenangan pada fase grup Liga Champions musim 2000/2001 dan 2001/2002.
• Evra: Mengapa Saya Tidak Boleh Percaya pada Nabi Muhammad?
Kebetulan, dalam dua lawatan terakhir ke Galatasaray, Xavi Hernandez tampil sebagai starter. Xavi yang saat itu baru saja menginjak usia 22 tahun, menjadi starter pada kedua kesempatan tersebut. Kini, setelah 20 tahun berlalu, Xavi kembali ke Turki dengan status baru: pelatih Barcelona.
• Misteri: Islam Dihina, Oezil Mengamuk
• Patrice Evra: Islam Agama Yang Indah
• Xavi: Barcelona Sangat Menghormati Islam