Mike Tyson: Kematian Ibu adalah Momen Terbaik Hidupku
HISTORY – Mike Tyson membuat pernyataan yang mengejutkan banyak orang. Ketika ditanya soal kematian ibunya, Si Leher Beton menjawab: "Itu adalah salah satu momen terbaik yang pernah terjadi dalam hidup saya."
Iron Mike membuat klaim yang tidak biasa tentang ibunya Lorna. Sebelum menjadi juara dunia kelas berat termuda sepanjang sejarah, Tyson memiliki masa kecil yang bermasalah. Meskipun ibunya tidak bisa menyaksikan kecemerlangannya sebagai seorang petinju, Tyson baru-baru ini membuat klaim ‘aneh’ tentang ibunya Lorna yang mengejutkan para penggemarnya.
• Frenkie de Jong Buka Suara soal Kepergian Lionel Messi
• Bukan Hanya Pique yang Khianati Messi
Dalam sebuah wawancara dengan ShayShay Club, seperti dikutip dari Marca, Tyson berbicara tentang beberapa peristiwa dalam hidupnya. Namun, ketika berbicara tentang ibunya, mantan juara dunia itu mengejutkan penonton.
Iron Mike menganggap kematian ibunya sebagai peristiwa terbaik dalam hidupnya. Tapi, kemudian dia membenarkan klaimnya dengan beberapa penjelasan aneh.
• Kisah Maradona dan Jam Rolex Palsu
• Bersembunyi dalam tank demi wonderkid Argentina
"Kau tahu, salah satu hal terbaik yang pernah terjadi padaku adalah ibuku meninggal. Karena, kalau ibuku bukan dia (Lorna), pasti akan membuatku menjadi bayi. Kalau ibuku yakni orang lain, tidak mungkin aku terlibat perkelahian jalanan. Tidak mungkin aku belajar berdiri untuk diriku sendiri," kata Tyson.
Kematian ibu
Ibu Tyson, Lorna Tyson, meninggal karena kanker pada tahun 1982, tiga tahun sebelum 'Iron Mike' menjadi petinju profesional. Tyson dibesarkan di Brownsville, Brooklyn, salah satu lingkungan terberat di New York.
• Sergio Aguero ke Negeri Muslim untuk Tenangkan Diri
• Xavi: Barcelona Sangat Menghormati Islam
Tyson beberapa kali masuk penjara. Meskipun kesuksesan tampak jauh darinya, Tyson yang memeluk Islam pada 1995 ini akhirnya sukses menjadi bintang di bawah bimbingan Cus D'Amato.
Petinju Muslim asal Amerika Serikat ini kehilangan ibunya ketika dia baru berusia 16 tahun. Meskipun dia selalu menunjukkan cinta dan rasa hormatnya padanya, mantan petinju itu juga memanggilnya "agresif" di masa lalu.
• Aubameyang, Si Mimpi Buruk Valencia
• 'Pembunuh' Sepak Bola Indah Barcelona
"Dia penyayang, tapi dia agak agresif,’’ katanya dalam salah satu episode HotBoxin. "Aku tidak pernah merasa hidup bersamanya, tidak pernah merasa cukup bekerja bersamanya.’’
‘’Dia tidak takut untuk benar-benar memukulmu, memukulmu dengan apa saja, cukup banyak. Sering mabuk. Dia punya banyak pacar dan sebagainya. Terkadang pacarnya datang dan mabuk , saya akan memotong kantong mereka dan mencopet uang mereka,’’ kenang Tyson.
• Ruud Gullit: MU Tidak Pantas untuk Haaland
• MU Klub Paling Merugi dalam 10 Tahun Terakhir
Tyson mungkin tidak senang dengan ibunya yang sering memukulinya. Tapi, ia juga menyadari bahwa itu secara tidak langsung membuatnya menjadi anak yang kuat dan tidak manja.
Karena kehidupan rumahnya yang tidak bahagia, Tyson menjadi anak yang sering terlibat perkelahian di jalanan. Ia mungkin tidak menyukainya, tapi secara tidak langsung ia sebenarnya sedang belajar menjadi seorang petarung. ‘’Kalau ibuku bukan dia, tidak mungkin aku bisa belajar berdiri untuk diriku sendiri," kata Tyson.