Home > Liga Inggris

MU Klub Paling Merugi dalam 10 Tahun Terakhir

Manchester United berada di puncak klasemen dengan saldo negatif lebih dari satu miliar euro.
Manchester United (Twitter/@ManUtd)
Manchester United (Twitter/@ManUtd)

JAKARTA -- CIES Football Observatory mengeluarkan laporan pekanan edisi ke-367. Dalam laporan yang diturunkan pada Senin (7/2/2022) waktu setempat tersebut, Manchester United tercatat sebagai klub yang paling besar menelan kerugian.

Manchester United berada di puncak klasemen dengan saldo negatif lebih dari satu miliar euro. Klub berjulukan The Red Devils itu berada di atas klub kaya Manchester City dan Paris St-Germain.

‘’Sebanyak 14 klub Inggris berada di 20 besar klub dengan pengeluaran transfer bersih paling negatif,’’ sebut laporan CIES Football Observatory.

• Striker Muslim Liverpool: Allah Membantu Kami

Laporan pekanan tersebut memberikan pemeringkatan klub di 5 liga terbesar berdasarkan pengeluaran bersih klub untuk operasi transfer yang diselesaikan selama sepuluh musim terakhir. MU menempati posisi pertama sebagai klub yang memiliki saldo transfer negatif. Posisinya dibuntuti City, PSG, Barcelona dan Arsenal.

Di sisi positif, klub Prancis LOSC Lille meraih saldo transfer positif sebesar 349 juta euro selama satu dekade terakhir. Lille mengalahkan pesaingnya di Ligue 1 Prancis, Olympique Lyonnais, dan tiga tim Serie A Italia yakni Genoa, Udinese dan Atalanta.

• Mane Besarkan Hati Mohamed Salah

Di posisi 5 besar pendapatan klub, ada Chelsea yang menempati urutan pertama dengan pendapatan sebesar 1,2 juta euro. Namun klub London berjulukan The Blues itu masih merugi karena pengeluaran dalam satu dekade terakhir mencapai 1,6 juta euro. Di bawah Chelsea, ada Ateltico Madrid yang membukukan pendapatan sebesar 1,1 juta euro.

Monaco berada di posisi ketiga dengan pendapatan mencapai 1,01 juta euro. ‘’Secara total, sebanyak 52 dari 98 klub memiliki pengeluaran bersih yang positif. Salah satunya adalah klub Liga Primer Inggris (Brentford),’’ sebut CIES Football Observatory.

CIES Football Observatory menyebut data-data dikumpulkan dengan sangat hati-hati melalui pemeriksaan silang dari berbagai sumber baik resmi maupun tidak resmi. Data tersebut mencakup biaya tambahan yang akhirnya termasuk dalam kesepakatan, terlepas dari pembayaran sebenarnya. Dalam keterbatasan informasi yang tersedia, pendapatan yang berasal dari biaya penjualan juga diperhitungkan.

Berikut daftarnya yang dikeluarkan CIES Football Observatory dalam laporan pekanannya edisi nomor 367:

Sumber: CIES Football Observatory
Sumber: CIES Football Observatory
× Image