Piala Afrika 2021: Kegembiraan di Tengah Ancaman Jam Malam
YAOUNDE -- Timnas Burkina Faso akan menghadapi Senegal di babak semifinal Piala Afrika 2021 di Stadion Ahmadou Ahidjo, Yaounde, pada Rabu (3/2) dini hari WIB. Kemenangan akan menjadi kado terindah bagi Burkinabe --sebutan rakyat Burkina Faso-- yang sedang dilanda konflik kekerasan politik.
Burkina Faso, salah satu negara termiskin di Afrika Barat, sedang berjuang menahan gelombang serangan kelompok milisi Alqaidah dan ISIS sejak 2016. Serangan telah menewaskan ribuan orang dan memaksa jutaan orang pergi meninggalkan rumah.
Konflik juga terjadi di wilayah perbatasan Burkina Faso, Niger dan Mali. Krisis kemanusiaan yang paling akut di dunia ini memaksa hampir 15 juta penduduk di Mali, Niger, dan Burkina Faso berjuang bertahan hidup.
Di tengah situasi sulit tersebut, Burkina Faso mampu membuat kejutan dengan lolos ke babak semifinal. ‘’Kami tidak pernah menyangka bisa sampai hingga babak semifinal. Ketika kami mendengar (pelatih Timnas Burkina Faso) Kamou Malo dan kapten Henry Koffi, kami merasakan tekad untuk lolos ke babak semifinal ini,’’ kata Ketua Asosiasi Jurnalis Olahraga Burkina (AJSB), Tiendrebeogo Jerome, di ruang konferensi pers jelang laga lawan Senegal.
Seperti dikutip africafootunited.com, Jerome mengatakan laga semifinal lawan Senegal pada Rabu (2/2/2022) ini sangat krusial bagi Burkinabe. Dalam sejarah sepak bola negara tersebut, Burkina Faso pernah berada di urutan keempat pada 1998 dan kedua pada 2017.
‘’Satu-satunya tempat yang belum kami miliki adalah menjadi juara,’’ kata Jerome. ‘’Dengan apa yang sedang terjadi di negara ini, saya pikir sebuah trofi akan dapat mengobati hati Burkinabe.’’
Rekan senegaranya, Ouedraogo, pun menyakini bahwa kemenangan bisa menenangkan hati rakyat Burkina Faso yang terluka akibat krisis sosial-politik. Keberhasilan Burkina Faso ke babak semifinal sudah memberikan kegembiraan bagi Burkinabe.
Karena itu, Ouedraogo mengatakan Burkina Faso bisa mencabut jam malam agar rakyat Burkinabe bisa menyaksikan laga semifinal dengan penuh keceriaan. ‘’Dalam laga lawan Senegal menuju final, kita bisa mencabut jam malam di Burkina Faso untuk memberi kesempatan penduduk merayakannya,’’ ujarnya.