Home > Liga Spanyol

Cidera Vinicius Junior, Berkah Real Madrid?

Semalam Ancelotti memainkan formasi 4-4-2 dengan menduetkan Rodrygo bersama Joselu.
Carlo Ancelotti (Twitter/@MrAncelotti)
Carlo Ancelotti (Twitter/@MrAncelotti)

KARTUMERAH -- Vinicius Junior mendera cidera saat Real Madrid susah payah menjinakkan Celta Vigo pekan lalu. Dan, pemain asal Brasil itu semalam tidak tampil ketika skuad Carlo Ancelotti berusaha keras menundukkan Getafe.

Apakah cideranya Vinicius Junior merupakan berkah tersembunyi untuk Real Madrid? Apakah Tuhan sebenarnya sedang memaksa Don Carlo Ancelotti mengembalikan sang pemain pada posisi terbaiknya sebagai penyerang sayap kiri?

Pada dua musim lalu, Ancelotti menempatkan Vinicius sebagai penyerang sayap kiri dengan Karim Benzema sebagai penyerang tengah. Di sayap kanannya, ada Fede Valverde atau sesekali digantikan Rodrygo Goes.

Formasi trisula V2B (Vinicius, Valverde dan Benzema) dua musim lalu terbukti jitu mengawinkan gelar La Liga Spanyol dan Liga Champions untuk Real Madrid. Duet Vinicius dan Benzema pun benar-benar hidup dengan mempersembahkan 44 gol dan 22 assist di La Liga.

Hengkangnya Benzema
Musim ini Real Madrid tak lagi bersama Benzema setelah sang pemain memutuskan hijrah ke tanah Arab. Ancelotti kini masih terus berusaha mencari sistem yang pas untuk mengatasi bolong yang ditinggalkan Karim Benzema.

Joselu didatangkan dari Espanyol untuk menggantikan Benzema. Pada La Liga musim lalu, striker Jerman berusia 33 tahun ini mencetak 16 gol atau hanya terpaut tiga gol di bawah Benzema.

Namun, Joselu tampaknya belum dipercaya sepenuhnya untuk menggantikan posisi Benzema sebagai penyerang tengah dalam formasi 4-3-3. Ancelotti lebih memilih menggunakan formasi 4-4-2 dengan menggeser Vinicius menjadi penyerang tengah (menggantikan posisi Benzema) berduet bersama Rodrygo.

Kurang Efektif
Vinicius terlihat kurang efektif, kurang nyaman dan kurang memberikan ancaman ketika ditempatkan di posisi tengah. Pemain berusia 23 tahun itu jarang mampu menguasai bola dan memenangkan pertarungan lawan bek lawan.

Ketika berada di sayap kiri, Vinicius hampir selalu hanya dijaga oleh satu orang (bek kanan tim lawan) dan memiliki ruang gerak cukup luas. Alhasil, lewat kelincahan dan kegesitannya, ia mampu melewatinya untuk menusuk pertahanan lawan lalu memberi assist atau langsung mencetak gol.

Ketika kini ditempatkan di posisi penyerang tengah, Vinicius benar-benar kesulitan karena sering dijaga sekaligus oleh dua bek tengah lawan. Dia pun lebih sering menerima bola di ruang sempit, sehingga ruang geraknya tidak cukup leluasa.

Itulah mengapa Vinicius kini semakin jarang mampu menguasai bola dan tidak mampu menghadapi pemain bertahan lawan. ‘’Memang benar Anda akan sedikit kehilangan Vinicius ketika Anda menempatkannya lebih dekat ke area penalti. Tapi, saya pikir dia akan terbiasa dengan posisi itu,’’ ujar legenda Real Madrid, Guti, mengomentari posisi Vinicius sebagai penyerang tengah.

Saatnya Joselu
Persoalannya tidak hanya pada Vinicius yang tidak terbiasa dengan posisi penyerang tengah. Rodrygo pun bukan tandem ideal Vinicius dalam memenangkan pertarungan di dalam ruang kotak penalti yang sempit.

Pergerakan naluriahnya sering kali menempatkan Rodrygo berada cukup jauh dari Vinicius. Dia bukanlah tipe penyerang tengah yang biasa menerima bola, menahan bek tengah, dan kemudian menyodorkan agar Vinicius mengejarnya sambil berlari.

Semalam Ancelotti kembali memainkan formasi 4-4-2 dengan menduetkan Rodrygo bersama Joselu. Untuk pertama kalinya, Ancelotti akhirnya 'terpaksa' menurunkan Joselu sebagai starter karena cideranya Vinicius.

Joselu membayar kepercayaan Ancelotti lewat sumbangan satu gol. Dalam kemenangan Madrid 2-1 semalam, Joselu pun memiliki sejumlah peluang emas yang masih bisa dimentahkan karena penampilan ciamik kiper David Soria.

Cideranya Vinicius tampaknya bisa menjadi berkah. Dengan absennya Vinicius selama enam pekan, Joselu akan lebih sering diturunkan untuk menempati posisi penyerang tengah yang ditinggalkan Karim Benzema.

Dan ketika Vinicius telah kembali pulih nanti, Joselu sudah benar-benar bisa menggantikan posisi Benzema. Akhirnya, Ancelotti pun akan kembali memainkan formasi 4-3-3 dengan Vinicius menempati posisi idelanya sebagai penyerang sayap kiri.

Who knows? Kita tunggu saja.

× Image