Haaland Ciptakan Lobang Besar di Pertahanan Manchester City
KARTUMERAH – Tuan rumah Liverpool akan menjamu juara bertahan Manchester City di laga pekan kesepuluh Liga Primer Inggris di Stadion Anfield pada Ahad (16/10/2022) malam waktu setempat. Striker andalan City, Erling Haaland, bisa dijadikan titik kunci bagi Liverpool untuk menerobos pertahanan City lewat skema serangan balik cepat.
Dalam laporan ulasan taktiknya, Triballfootball menyebut titik lemah Haaland bisa dimaksimalkan Liverpool dalam menggempur pertahanan Manchester City lewat serangan balik cepat.
‘’Dia (Erling Haaland) adalah semacam kode curang yang memungkinkan Man City bermain hampir dengan autopilot. Dia membuat City tidak lagi membutuhkan manajer mereka yang mengawasi dari pinggir lapangan,’’ sebut laporan Tribalfootball berjudul ‘’Talking Tactics: Liverpool vs Man City preview - how Klopp can mastermind surprise win’’.
‘’Namun, ada sisi negatif dari kehadiran Haaland dan caranya secara radikal mengubah susunan City.’’
Titik lemahnya adalah Erling Haaland bukan tipe pemain ngotot yang selalu memberikan tekanan terhadap pemain lawan. Mantan pemain Borussia Dortmund ini tidak ngotot dengan langsung balik menekan ketika kehilangan bola atau kalah adu duel. Menurut catatan statistik FBRef, tingkat tekanan Haaland terhadap pemain lawan hanya sebesar 21 persen.
Karakter Haaland tersebut membuka peluang bagi tim lawan menyusun skema serangan balik cepat dan efisien dengan dimulai dari merebut bola dari pemain kelahiran Inggris tersebut. Pemain tim lawan bisa mudah melewati Haaland yang menjadi lini pertama pertahanan City, lalu membuka ruang di lini tengah untuk menghasilkan semacam permainan end-to-end yang jelas menguntungkan mereka.
‘’Musim ini kita telah melihat bagaimana hal tersebut (titik lemah Haaland) dapat membuat lawan mengangkat kepala mereka dan melakukan serangan balik dengan lebih efisien, seperti saat melawan Crystal Palace (yang sempat mengambil keunggulan 2-0) dan Newcastle United (yang bisa menahan imbang 3-3),’’ ujarnya.
Manager Manchester City, Pep Guardiola, sudah menyadari timnnya rawan serangan balik ketika Haaland kehilangan bola. Alhasil, Guardiola musim ini menurunkan tingkat daya tekan timnya guna mengantisipasi serangan balik tim lawan. Jumlah total tekanan mereka per pertandingan turun dari 111,9 pada 2021/22 menjadi 97,1 tahun ini.