Home > Liga Spanyol

Pique Jadi Racun di Tubuh Barcelona? Ini Tanggapan Carles Puyol

Gerard Pique kini lebih sering duduk menghangatkan bangku cadangan Barcelona.
Gerard Pique. (Twitter/@3gerardpique)
Gerard Pique. (Twitter/@3gerardpique)

KARTUMERAH – Bek senior Barcelona, Gerard Pique, disebut hanya akan menjadi ‘racun’ bagi skuad Barcelona. Dengan gaji tinggi dan usia tidak muda lagi, mantan pemain Manchester United itu hanya duduk menghangatkan kursi cadangan Barcelona.

Barcelona yang kini lebih sering mengandalkan skuad muda, bisa dibilang nyaris tidak lagi membutuhkan jasa bek yang masa kontraknya akan berakhir pada 2024 tersebut. Setelah absen di empat laga, Pique baru kembali diturunkan saat Barcelona menghancurkan Cadiz 4-0 pada laga Sabtu kemarin.

"Saya belum berbicara dengannya. Dia adalah pemain kompetitif dan bermental juara. Saya yakin tim masih membutuhkannya," kata Carles Puyol, mantan kapten Barcelona, mengomentari situasi yang kini menerpa Pique.

Puyol dan Pique adalah bagian dari skuad Pep Guardiola yang sukses meraih segudang gelar juara pada periode 2008-2012. La Blaugrana saat itu masih diperkuat Lionel Messi, Andres Iniesta dan pelatih Barcelona saat ini Xavi Hernandez. Termasuk Sergi Roberto dan Sergio Busquets yang kini masih berseragam Barcelona.

Pique dinilai sebagai beban klub. Selain karena tinggi gajinya, pemain berusia 34 tahun itu kini kalah bersaing dengan bek-bek muda seperti Eric Garcia dan Jule Kounde.

Menerima Kenyataan
Meski tidak lagi menjadi pemain andalan, Puyol menyarankan Pique harus selalu siap tampil ketika tim membutuhkan jasanya. Pique harus mulai beradaptasi menjadi pemain cadangan, termasuk mengubah perspektif bahwa dia bukan lagi pemain inti.

‘’Anda harus mengubah perspektif bahwa Anda juga dapat membantu tim dari luar lapangan (bangku cadangan),’’ kata Puyol, seperti dikutip Marca, pekan ini.

Puyol mengakui hal tersebut tidak mudah karena dia pernah merasakannya. Di akhir masa kariernya pada 2014, Gerardo ‘Tata’ Martino –pelatih Barcelona saat itu-- lebih sering membangkucadangkan Puyol. Ia yang kala itu sudah berusia 36 tahun, kalah bersaing dengan Marc Bartra yang saat itu baru berusia 23 tahun.

“Jika saya tidak bermain, saya bisa marah. Tetapi, di tahun terakhir saya, saya mengatakan kepada Tata untuk tidak menurunkan saya,’’ ujar Puyol. ‘’Ia lebih baik memainkan bek lain. Saya pikir (Marc) Bartra membutuhkan lebih banyak menit jika saya tidak diturunkan.’’

Puyol menyarankan Pique memberikan kesempatan pemain muda demi kebaikan tim. Meski, Puyol menyakini Pique masih memiliki kemampuan. ‘’Dia (Gerad Pique) pemain hebat. Jika dalam kondisi 100 persen, dia akan sangat penting bagi tim. Dia juga bisa membawa banyak pengalaman ke ruang ganti."

× Image