Penalty Gate, Penyakit Lama Yang Kembali Menerpa PSG
KARTUMERAH – Kemenangan 5-2 atas Montpellier pekan lalu menyisakan ketegangan di ruang ganti Paris Saint Germain (PSG). Meski tidak terlibat adu mulut di lapangan, Neymar dan Kylian Mbappe kemungkinan bersitegang gara-gara penalti.
Setelah pertandingan, Neymar menyukai cuitan yang menyindir keputusan PSG memilih Mbappe sebagai penendang penalti pertama mereka. Dengan memberi tanda like pada cuitan tersebut, Neymar seakan ingin mengatakan bahwa ia sebenarnya yang layak sebagai penendang penalti utama PSG.
‘’Pembahasan penalti setelah pertandingan Sabtu lalu mengingatkan kenangan tentang pertengkaran antara Neymar dan mantan striker Edinson Cavani selama musim 2017-2018,’’ sebut laporan Marca.
Neymar dan Cavani musim itu berdebat di lapangan tentang siapa yang pantas mengambil penalti selama pertandingan liga. Sebuah insiden yang kemudian dikenal di media Prancis sebagai "Penalty Gate’’.
Masih di musim yang sama, Neymar menolak membiarkan Cavani mengambil penalti di menit akhir, meskipun PSG sudah unggul 7-0 dalam pertandingan. Cavani membutuhkan satu gol untuk menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa PSG.
Meski tidak diberi kesempatan mengambil penalti, Cavani akhirnya tetap menjadi pencetak gol terbanyak PSG. Ia mencetak 200 gol sebelum meninggalkan PSG pada 2020.
''Penalty Gate'' kini menerpa Neymar dan Mbappe. Mbappe dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga Prancis musim lalu untuk ketiga kalinya. Bintang Prancis itu mencetak 39 gol secara keseluruhan dan memimpin daftar pencetak gol liga dengan 28 gol, termasuk empat gol penalti dari empat kali percobaan.
Sementara, Neymar pun mencetak tiga gol penalti dari empat eksekusi dari total 13 golnya selama musim yang dilanda cedera.Gol lewat titik putih penalti jelas memberikan keuntungan bagi Mbappe maupun Neymar dalam urusan pundi-pundi gol.
‘’Mbappe memiliki 172 gol untuk PSG dan bisa mengejar rekor Cavani musim ini, terutama jika dia mengambil penalti,’’ sebut Marca.