Hantu Kehancuran Bayangi Real Madrid
HISTORY -- Ketika Real Madrid memutuskan untuk membawa kembali Carlo Ancelotti sebagai pelatih kepala pada musim panas lalu, hal pertama yang muncul di benak para penggemar Los Blancos adalah La Decima. Kedua adalah kehancuran Ancelotti di tahun 2015.
Pelatih asal Italia itu hanya menghabiskan dua musim (2013-2015) di klub ibu kota tersebut. Karena, pada tahun keduanya, Ancelotti tidak memenangkan satu pun dari tiga trofi besar.
● Walikota Almeida: Saya Benci Jika Real Madrid Juara Liganya di Wanda
‘’Musim itu, 2014/15, Real Madrid melambung di paruh pertama musim dan tumbang di paruh kedua,’’ sebut Marca dalam laporannya berjudul ‘’Ancelotti's plan to put Real Madrid's ghosts of 2015 to bed’’.
● Guardiola: City Ditakdirkan Bertemu Raja Liga Champions
● Tuchel Marah Lihat Wasit dan Ancelotti Tertawa Bersama
Mereka berjuang untuk gelar La Liga Santander sampai akhir musim kompetisi. Di kancah Liga Champions, mereka tersingkir oleh Juventus di semifinal.
Tetapi, sebut Marca, mereka sudah menunjukkan tanda-tanda kelemahan yang signifikan. Secara fisik, tim tiba di akhir kampanye dalam keadaan mati. Sepak bola yang bagus di paruh pertama musim itu tinggal kenangan. Ancelotti akhirnya dipecat.
Hantu Kehancuran
Pada musim ini, hantu kehancuran 2015 sempat melayang di atas Estadio Santiago Bernabeu pada Februari lalu. Kekalahan Copa del Rey dari Athletic Club dan kekalahan 1-0 di Liga Champions dari Paris Saint-Germain pada pekan yang sama, telah memicu alarm di Real Madrid.
● Kejanggalan Dalam Kemenangan Dramatis Real Madrid
● Skandal Camavinga Warnai Kemenangan Dramatis Real Madrid
Semua mata tertuju pada Carletto. "Dia telah bermain dengan pemain yang sama sepanjang musim..." atau "Tim sudah mati" adalah dua ungkapan yang paling sering diulang di media dan di antara para penggemar.
Ancelotti tetap tenang dan yakin hantu kehancuran 2015 tidak akan kembali menerpa dirinya. "Kami tidak lelah, itu tidak akan sama seperti saat itu (2015),’’ klaimnya.
● 10 Hari Genting Bagi Real Madrid
● Ramon Sanchez Pizjuan Yang Mencekik Real Madrid
Ancelotti membuktikannya dengan menorehkan delapan kemenangan La Liga, kecuali kekalahan telak 0-4 dari menjamu Barcelona di Santiago Bernabeu. Di kancah Liga Champions, Real Madrid menyingkirkan Paris Saint Germain dan juara bertahan Chelsea.
Janji Ancelotti
Ancelotti telah mengeluarkan peringatan kepada para pengkritiknya pada Juni lalu. "Kami akan melakukan sesuatu yang baik. Saya pikir saya pelatih yang lebih baik daripada di musim pertama," katanya.
● Tangis Mike Tyson di Samping Makam Rasul
● Real Madrid: Dua Menit, Dua Gol dan Dua Muslim
Ancelotti tahu betul bahwa pekerjaan yang dia lakukan sejauh ini berada dalam jalur benar. Semuanya berjalan sesuai keinginan mereka.
kemerosotan yang sempat dialami pada pertengahan Februari lalu, sudah bisa teratasi. Para pemainnya kini telah kembali ke kecepatan jelajah. “Saya tidak membuat kesalahan dua kali,” tegas Ancelotti.
● Ada Coretan PENGKHIANAT di Loker Ruang Gantinya Gerard Pique
● Modric Ikut Berperan Singkirkan Barcelona dari Liga Europa
● Legenda Madrid Serang Ucapan Sombong Xavi Hernandez